Sabtu, 14 Mei 2011

petualangan di Kidzania chapter 2

Yosh! Chapter 2 dari cerita petualangan di kidzania udah kelar XD
Chap.3 nya masih dalam proses dan mungkin di chap.3 udah tamat gara2 gue males ngelanjutinnya ~_~
Silahkan dibaca:

Sebelum mereka ke tempat polisi, mereka merasa lapar dan pada akhirnya mereka beristirahat sejenak dan membeli makan dengan lahap dan tenang, hingga tiba-tiba muncul 3 mahluk yang tiba-tiba datang dan tidak tahu dari mana asalnya yang bisa dibilang ALIEN(?) *author digampar*
"HALO SEMUANYA!" teriak Antonio dan Lovino yang membuat kaget teman-temannya yang sedang makan. Gilbert yang sedang makan pun memuncratkan makanannya ke Nesia dan Eliza.
"WOI, KAGET TAU!" teriak semuanya.
"Ampuun, eh nggak nyangka ya kalo kita bisa ketemu disini!" ucap Antonio.
"Iya-iya! Tadinya kita kesini gara-gara diajak sama Bella" tambah Lovino.
"Ooh, begitu" ucap semuanya.
Mereka kembali memakan makanannya dan mengabaikan 3 mahluk yang baru datang itu.
"Yah..Kok sepi" ucap Bella.
"Yah yah, ga seru niih" ucap Lovino dan Antonio.
"Ya sudah, kita main saja dulu! Kalian mau jadi apa?" ajak Belgie.
"JADI PEMADAM KEBAKARAAN!" teriak Antonio dan Lovino, dan lagi-lagi Gilbert pun memuncratkan makanannya ke muka Nesia.
"BERISIK!" teriak semuanya yang ada disitu.
"Eh..Ma-maaf..." ucap Lovino dan Antonio, sekarang merekap pun pundung dipojokan. Dan ternyata mereka bertemu dengan Ludwig yang masih pundung dipojokan juga.
"Lho..Ludwig, kok lo ada disini?" tanya Antonio.
"Iya..Gue ditinggalin..." ucap Ludwig lesu.
'Waduh..Si Ludwig kenapa nih...' batin Bella.
"Ah, kami pergi dulu ya!" ucap Bella sambil menarik kedua lengan Antonio dan Lovino dan meninggalkan Ludwig sendirian.
"Yah..Sendirian lagi..Nasib-nasib.." ucap Ludwig pasrah.

Mereka bertiga pun pergi ke tempat pemadam kebakaran. Mereka memakai pakaian khusus dan menuju mobil pemadam kebakaran. Ketika sampai ditempat kebakaran, ada anak kecil yang sedang berlari dan menumpahkan minumannya. Lovino yang sedang berlaripun langsung terpeleset dan terjatuh, untungnya dibelakangnya ada Antonio yang menangkapnya.
"Lo ga apa-apa kan?" tanya Antonio.
"Ah..I-iya, gue ga apa-apa kok" jawab Lovino dengan malu-malu.
Tiba-tiba anak kecil itu lewat lagi dan berlari sehingga menabrak Antonio dan Lovino sehingga merekapun terjatuh.
'Mampus tuh dua anak jatoh, haduuh...' batin Bella.
Merekapun terjatuh dan Lovino berada dibawah dan Antonio berada diatas. Langsung saja para cewek yang melihat kejadian itu langsung berteriak. Eliza yang mendegar teriakan para cewek-cewek itu langsung menuju ke TKP dan langsung memotret kejadian itu.
"Yees! Foto gue nambah lagi deh, lumayan nih buat nanti pertemuan para fujoshi~ Khukhukhukhu" ucap Eliza dengan senyum yang menghiasi mukanya.
"E-eh ma-maaf! Gue gak sengaja!" ucap Antonio.
"Gak apa-apa kok" ucap Lovino.
Sebenarnya Bella yang melihat kejadian itu merasa iri.
'Kenapa gak gue aja, kenapa gak gue aja, KENAPA GAK GUE?' batin Bella.
"Ah, ayo cepat kita padamkan apinya!" ucap Bella sambil membantu Lovino dan Antonio berdiri.
Merekapun berhasil memadamkan apinya dan mereka kembali lagi ke markas.
"Ayo siapa yang tahu, penyebab kebakaran itu apa?" tanya kakak-kakak yang ada disana.
"AKU TAHU AKU TAHU! TOMAT!" ucap si maniak tomat(?).
"BODOH! BUKAN TOMAT! TAPI API!" teriak Bella.
"Sudah-sudah, yak benar! Jawabannya api!" ucap kakak-kakaknya.
Merekapun keluar sambil memegang uang hasil dari kerja mereka.
"Hmm...Kita ke tempat polisi saja yuk? Siapa tahu kita bisa bertemu dengan yang lain" ajak Bella.
"AYOO!" teriak Lovino dan Antonio dengan semangat.
'Aduh..Mereka berdua berisik banget sih, lama lama gue pukul juga nih' batin Bella.

Mereka bertiga pun menuju ke kantor polisi.
Dan ternyata benar, yang lain juga ada disitu.
"Ve...Veee.. Aku takut sama penjahatnya vee..." ucap Feli ketakutan.
"Tenang saja Feli, penjahatnya bohongan kok!" ucap Nesia.
"Be-benarkah ve.. Tapi seperti asli vee... Serem vee.." ucap Feli yang masih ketakutan.
"Bener kok! Penjahatnya bohongan!" ucap Nesia meyakinkan Feli.
Dan tiba-tiba..
"WOOI!" teriak si penjahat.
"GYAAA! VEE! VEE! AKU TAKUT! TAKUUUUUT!" teriak Feli yang sukses membuat orang disekelilingnya melihat kearahnya dengan penuh tatapan yang 'ANEH'.
"Haduh Feli... Sudah lah, itu memang penjahatnya bohongan kok!" ucap Bella.
"Iya!" ucap semuanya yang ada disitu.
"Tapi..." ucap Feli.
"Ah, sudahlah! Ayo kita masuk!" ucap Gilbert.
Akhirnya mereka pun masuk kedalam markas polisi dan duduk ditempat yang telah disediakan.
"Jadi, kita harus menangkap penjahat yang kabur" ucap sang polisi.
Sang polisi keluar dan membawa penjahat itu.
"GYAA! ITU PENJAHATNYA YANG TADII! VE VE VEEE" teriak Feli ketakutan.
"Adek, jangan nangis, penjahatnya baik kok" ucap sang polisi.
Coba pikir deh, mana ada penjahat yang baik? Bener gak? Bener gak? Bener gak?.
"Iya Fel, penjahatnya kan cuma bohongan, jadi ga usah khawatir" ucap Nesia.
"Tapi..Tapi... Tetep aja serem vee!" ucap Feli yang masih ketakutan.
"HAYO LOO!" teriak si penjahat.
"GYAA GYAAA GYAA!" teriak Feli, saking kencangnya sampai kedengaran ke lantai 2 (?).
"Woi, lu jangan nakutin dong, udah tau tu anak ketakutan, masih aja... Ckck" ucap sang polisi kepada si pencuri.
"Iya deh, maaf maaf" ucap si penjahat.
"Nah, jadi ciri-cirinya diafalin ya! Pake baju apa, celana apa, sepatu apa, warna rambut nya apa, dan lain lain" ucap sang polisi memberi perintah.
"Iyaa!" ucap semua yang ada disitu.
Akhirnya si penjahat pun dibawa kembali ke sel nya.
"Nah, sekarang kalian ambil baju yang udah disediain ya. Itu ada di lemari, jangan berebutan ya!" ucap si polisi memerintah.
Merekapun berbaris dan mengambil seragam lalu mereka memakainya.
"Nah, buat yang takut, duduk disini aja ya, jadi yang cari penjahatnya dari CCTV" kata si polisi.
"I-iya vee..." ucap Feli.
"Nah, bagi yang mau kejar-kejar penjahatnya angkat tangan!" ucap si polisi.
"Gue yang AWESOME ini mau!" ucap Gilbert sambil mengangkat tangannya.
Nesia, Eliza, Bella, Gilbert pun mengikuti polisi yang akan menangkap penjahat.
Sedangkan Antonio, Lovino, dan Feli berada di dalam markas dan mencari tahu keberadaan si penjahat.
"Haduuh, mana sih penjahatnya?" ucap Eliza yang masih tetap berlari mengikuti yang lain.
"Ah, gue yang AWESOME ini sih pasti bakalan bisa nangkep tuh penjahat!" ucap Gilbert dengan pede nya. Padahal sih bukan AWESOME tapi ASEM *author dirajam*.
"Wooo!" teriak yang lain.
"Woi Antonio! Penjahatnya ada dimana?" tanya Bella ke Antonio dengan memakai walkie talkie nya.
"Itu!" jawab Antonio.
"Itu tuh maksudnya dimana?" teriak Bella.
"Itu! Deket..Deket PLN!" teriak Antonio.
"Sip, thanks!" ucap Bella.
"Woi semuanya! Penjahatnya katanya ada di deket PLN!" teriak Bella.
"Ayo kita ke PLN!" ucap Eliza.
Mereka berlima pun menuju ke tempat dekat PLN.
Gilbert pun melihat ada orang berbaju bergaris-garis dan ia pun mencolek pundak orang itu.
"Hayo loo... KETANGKEP!" teriak Gilbert.
"Yah, ketangkep deh.." ucap penjahat.
Merekapun membawa penjahat yang kabur itu kedalam sel nya.
Merekapun kembali masuk kedalam markas dan duduk kembali.
"Nah, jadi kalau mau rumah kalian aman, kunci pintu, lalu pakai alarm anti pencuri!" ucap si polisi.
"Iyaa!" ucap semuanya.
"Nah,sekarang kalian taruh lagi bajunya dan antri untuk mendapatkan gaji ya!" ucap si polisi sambil memerintah.
Merekapun akhirnya mengantri dan mendapatkan uang dari hasil kerja mereka.
"Hah, itu kan Lili sama Iceland!" teriak Eliza.
Seketika merekapun menoleh dan ternyata benar ada Lili dan Iceland disitu.
'Mereka kok berduaan doang.. Janga -jangan... Jangan-jangan mereka pacaran?' batin Eliza.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

hatsune miku