Minggu, 29 Mei 2011

fanfic: MOS chapter 3

CIP CIP CIP
Hari ke-2 MOS pun dimulai, Eliza yang sudah siap dengan seragamnya lengkap dengan rambut dibelah tengah dan dikuncir dua, dan dengan name tag yang selalu menemaninya, ia pun berangkat menuju Hetalia Gakuen.
"Hm... Bekal udah bawa, gak ada yang ketinggalan.. Siap berangkat!" ucap Eliza.
"Mudah-mudahan hari ini juga kayak kemaren, pulang cepet.." ucap Eliza.
"WAHAI DEWA FRYING PAN, KABULKANLAH PERMOHONAN HAMBA MU INI!" ucap Eliza memohon kepada frying pannya yang oh-so-awesome.
"Ok stop, sekarang gue harus berangkat.." ucap Eliza yang langsung berlari menuju mobilnya.
Selama diperjalanan, ia menghidupkan Ipod nya dan mendengarkan lagu keong racun.
"Dasar kau, keong racun~" Eliza bernyanyi di mobil dengan suara yang cukup lantang.
Supirnya Eliza, hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan Eliza.
Eliza, Eliza... Ckckck, ternyata lu aneh juga ya.. *author dibakar massa*.
Beberapa menit kemudian..
"Non, udah sampai nih!" ucap pak Supir.
"Hah? Eh, ok deh. Makasih pak!" ucap Eliza sambil keluar dari mobil.

Elizapun langsung masuk ke dalam Hetalia Gakuen dan di depan gerbang sudah berbaris kakak-kakak OSIS lengkap dengan jasnya.
Eliza pun langsung menyalaminya satu-satu, setelah menyalaminya Elizapun langsung menuju ke lobby Hetalia Gakuen.
Tiba-tiba...
*BRUK*
"EH LU KALO JALAN PAKE MATA DONG! DASAR GAK AWESOME" ucap seseorang.
"WOI, KALO JALAN TUH PAKE KAKI, MASA PAKE MATA, DASAR ANEH LO!" ucap Eliza.
"Huf, udahlah! Capek gue berdebat sama lo! Lagi pula gue kan AWESOME jadi gue gak level berdebat sama lo" kata orang itu narsis.
"Sorry ya" ucap orang itu dan membantu Eliza berdiri.
Elizapun melihat ke orang itu dan tak lain orang itu adalah Gilbert dari kelompok 7!.
"Lah, lo Gilbert kan?" tanya Eliza.
"Iya, lah.. Lo anak yang waktu itu kan?" tanya Gilbert.
"Iya, nama gue Elizaveta, panggil aja Eliza!" ucap Eliza sambil mengajak Gilbert berkenalan.
"Sip deh, eh.." ucap Gilbert.
"WOI GILBERT!" teriak seseorang yang memotong pembicaraan Gilbert.
"Ah, sorry gue yang awesome ini mesti pergi, bye!" ucap Gilbert dengan oh-so-narsisnya lalu pergi meninggalkan Eliza.
"Lah.. Dia pergi..." ucap Eliza.
*KRIIIING*
Tiba-tiba bel sekolah berbunyi, tiba saatnya peserta MOS akan memulai MOS mereka.

"Yah.. Mulai deh, males gue" ucap Nesia.
"Yoi, gue males banget, apalagi nanti pas makan siang!" ucap Antonio.
Muka para peserta MOS yang awalnya cerah ceria seperti sedang berada di surga, sekarang muram seperti berada di neraka.
"PARA PESERTA MOS DIHARAPKAN MENUJU KE AULA LANTAI 4 UNTUK MENDENGARKAN MATERI! SEKALI LAGI PARA PESERTA MOS DIHARAPKAN MENUJU KE AULA LANTAI 4 UNTUK MENDENGARKAN MATERI! TERIMA KASIH" ucap salah satu kakak OSIS.
"Yaah, males gue dengerin materi!" ucap Lovino.
"Sama!" ucap Antonio.
"Huft, terpaksa deh gue dengerin materi yang super ngebosenin itu.." ucap Eliza sambil terpaksa menuju ke aula lantai 4.
Para peserta MOS pun akhirnya sampai di aula lantai 4.
"Kelompok 1 dipaling pojok kiri ya!" ucap kak Natalia dengan lantang, padahal gak pakai michrophone!.
"Siap iya kak!" ucap peserta MOS.
Akhinya mereka duduk perbaris sesuai dengan kelompok mereka masing-masing.
"Yak, sekarang kalian akan mendengarkan materi dari Pak Francis Bonnefoy" ucap salah satu moderator.
"Bagi bapak Francis disilahkan memasuki ruangan" ucap kakak OSIS.
Tiba-tiba masuklah seseorang dengan hanya memakai setangkai mawar saja dan sambil menebar-nebar bunga mawar kemana-mana.
"PAAAAAAAK! PAKE BAJU NYA DULUUU!" teriak salah satu kakak OSIS.
"Nggak aah~ Begini lebih enak~" ucap Pak Francis yang masih saja menebar-nebar bunga mawar.
"Bapak pake bajunya ato nggak saya DOR nih!" ucap salah satu Bela Negara, Kak Vash dengan nama lengkapnya Vash Zwingli.
"Enggak aah~" ucap pak Francis yang MASIH menebar-nebar bunga mawar.
Ia pun berjalan ke arah salah satu peserta MOS, yaitu Roderich.
"Hei manusia! Nge-piiip- yuk?" ucap pak Francis sambil menggoda Roderich.
"GAK" ucap Roderich.
"Ayolah~" ucap pak Francis.
*BUG*
Tanpa pikir panjang Roderichpun langsung memukul pak Francis dengan biolanya sehingga pak Francis jatuh pingsan.
"Haduh, biola gue ancur deh. Bodo deh yang penting gue selamat dari maut" ucap Roderich dengan tenang.
Para peserta MOS pun hanya bisa ber sweat drop ria saja.
"Yak adek-adek, seperti yang kalian ketahui, pak Francis jatuh pingsan, jadi materi ini kita skip saja ya!" ucap kak Alfred.
"YEEEEY!" teriak para peserta MOS dengan gembira.

"Nah, sekarang kita main games ya!" ucap kak Alfred.
"Jadi mainnya gini, ada permen, nanti kalian oper kebelakang, terus kalo udah sampe belakang balik lagi ke depan, terus nanti diputer lagu, kalo lagunya berenti, siapa yang terakhir megang permen harus maju ke depan, mengerti?" ucap kak Alfred.
"Siap mengerti kak!" ucap para peserta MOS.
"Mulai!" ucap kak Alfred.
"DASAR KAU, KEONG RACUN~"
Para peserta MOS kalang kabut mengoper permen itu, mereka takut disuruh maju kedepan.
Kak Alfredpun berhenti bernyanyi.
"Yak, yang terakhir megang permen, ayo majuu!" ucap kak Alfred.
Dari kelompok 1 yang maju adalah Malaysia, kelompok 2 Nesia, kelompok 3 Belgie, kelompok 4 Heracles, kelompok 5 Eliza, kelompok 6 Singapore, kelompok 7 Gilbert, kelompok 8 Roderich, kelompok 9 Antonio, kelompok 10 Matthew.
Mereka harus melihat balik bungkus permennya itu, dan mereka harus membaca kata yang ada di balik bungkus permen itu dan menyebut salah satu nama kakak OSIS.
"Yak, mulai dari kelompok 1!" ucap kak Alfred.
"Tulisannya apa nih?" bisik kak Alfred.
Malaysia pun langsung menunjukkan tulisannya ke kak Alfred.
"Naah, ayo ngomong, ngomongnya ke kak Lietch aja yaa,hehe" bisik kak Alfred.
"I-iya kak.." ucap Malay.
"Kak Lietch imuudh bangeet dech" ucap Malay dengan alay.
"CIEEE" para peserta MOS mengejek Malay.
'Sialan tuh yang nge-ciein gue..' batin Malay.
"Yak, sekarang kelompok 2!"
Kak Alfred melihat tulisannya dan menyuruh untuk bilangnya ke kak Natalia.
"Ka-kak Natalia senyum doong~" ucap Nesia dengan muka menahan malu.
"Ayo dong kak Natalia senyuum~ Ada yang minta senyum tuuh~" ucap kak Alfred.
"GUE GAK BAKALAN BISA SENYUM KALO GAK ADA KAKAK!" teriak kak Natalia.
Semua langsung hening mendengar perkataan kak Natalia.
"O-ok.. Lanjut ke kelompok 3!" kata kak Alfred.
"Bilangnya ke kak Arthur ya!" bisik kak Alfred.
"Kak Arthur~ Ganteng banget siiih!" ucap Belgie.
"Eh cie Arthur! Ada yang bilang ganteng tuh! Uhuy!" ucap Alfred.
"DIEM GIT!" ucap kak Arthur.
"Ayolah sayang~ Jangan marah-maraah.. Nanti adek-adek pada ketakutan looh~" ucap kak Alfred.
"SAYANG SAYANG... PALELU PEANG!" ucap kak Arthur.
"Udah ah, lanjut ke kelompok 4~" ucap kak Alfred.
Kak Alfredpun melihat tulisan di permen milik Heracles.
"Nah, ayo bilaang~" ucap kak Alfred.
"K-kak Mei always in my-my.. Heart!" ucap Heracles.
"EHM, CIEEE!" ejek semuanya yang ada disitu.
"Nah, lanjut ke kelompok 5~" ucap kak Alfred.
'Mampus sekarang giliran gue...' batin Eliza.
Kak Alfred pun melihat tulisan yang ada dibalik permen itu.
"Nanti bilangnya ke kak Vash yaa~" bisik kak Alfred.
"Ka-kak Vash kebersihan sebagian dari iman looh" ucap Eliza.
'Adudududuh, gue pengen ngakak sendiri jadinya...' batin Eliza.
Kak Vash hanya diam saja, tidak menanggapi Eliza.
"Nah, lanjut ke kelompok berikutnya~" ucap kak Alfred.
"Ayo tulisannya apa yaa?" tanya kak Alfred.
"I-ini kak..." ucap Singapore menunjukkan tulisan yang ada di belakang permen itu.
"Ayo ngomoong~" ucap kak Alfred.
"I-iya kak.." ucap Singapore terbata-bata.
"Kak Sey, cantik deeh" ucap Singapore.
"CIEEE!"
Kak Sey hanya senyum-senyum saja, mendengar perkataan Singapore.
Tiba-tiba...
*KRIIING*

"Wah, waktunya sudah abis! Adek-adek pada laper gaa?" tanya kak Alfred.
"Siap nggak kak!" teriak peserta MOS.
"Yah, masa gak laper sih? Kakak aja laper..." ucap kak Alfred.
"Kan kak Alfred emang rakus! UPS!" ucap kak Arthur.
"Aku ini kan HERO, makanya nyam aku nyam butuh banyak nyam makanan!" ucap kak Alfred sambil mengunyah BURGER kesukaannya.
"BLOODY HELL! LU TAU GAK, INI BELOM WAKTUNYA MAKAN GIT!" teriak kak Alfred.
"Bodo~ Orang gue laper, masa gak boleh makan sih?" ucap kak Alfred.
"YA GAK BOLEH LAH! KALO MAU MAKAN TUNGGU DULU DONG! BARENG-BARENG GIT!" teriak kak Alfred.
"Sudah-sudah Arthur-san, jangan marah-marah. Nanti Image Arthur-san dicap jelek loh sama adek-adek kelas sama guru-guru juga!" ucap kak Kiku sambil menenangkan kak Arthur.
"Eh, iya..." ucap Arthur.
"SEKARANG KALIAN AMBIL MAKANAN KALIAN!" teriak kak Natalia tiba-tiba yang membuat orang jadi spot jantung(?).
"Si-siap kak!" teriak para peserta MOS.
"CEPETAN AMBIL MAKANANNYA! JANGAN LELET! KALIAN LELET GUE DOR!" teriak kak Vash.
"Si-siap iya kak!" teriak anak-anak.
Anak-anakpun langsung kalang kabut mengambil makanan mereka yang bertemakan 'LITTLE MISS SUNSHINE', author pas LDKS juga itu loh tema makannya 8D *curcol*.
Para peserta MOS berusaha mengambil makannya, karena kalau gak sempat diambil nanti bakalan dikejar-kejar oleh manusia pembawa pisau alias kak Natali...a.. *author dibunuh*.
Akhirnya merekapun berhasil mendapatkan makanannya masing-masing dan menuju ketempat duduk mereka semula.
Merekapun mulai memakan makan mereka.
"30 DETIK LAGI!" teriak kak Natalia.
'Ya tuhan... Gak kuat lagi...' batin Eliza.
"MAKANANNYA ENAK GAK?" tanya kak Vash.
"Siap enak.. UPS" ucap Nesia yang lupa jika sedang makan tidak boleh berbicara.
"ITU SIAPA YANG NGOMONG? KAN UDAH DIBILANGIN KALO LAGI MAKAN GA BOLEH NGOMONG!" teriak kak Natalia.
"WAKTU MAKAN TINGGAL 10 DETIK LAGI!" teriak kak Vash.
'Haduuuh... MAMPUUUUS!' batin Eliza.
"WAKTU MAKAN SELESAI! GAK ADA YANG MAKAN LAGI!" teriak kak Natalia.
Spontan anak-anak pun langsung berhenti makan, bahkan ada yang sampai memuncratkan makannya ke temannya.
"SEKARANG BALIKIN MAKANANNYA KE TAS KALIAN! CEPETAN!" teriak kak Vash.
"Siap iya kak!" teriak peserta MOS.
Merekapun langsung menuju ke tempat tas mereka masing-masing dan menaruh makanan mereka dan kembali lagi ke tempat duduk mereka semula.
"Nah anak-anak, sekarang bakalan ada materi" ucap kak Alfred.
"Bagi bapak Ludwig dipersilahkan memasuki ruangan" ucap kak Natalia.
"SELAMAT SIANG SEMUANYA!" ucap pak Ludwig.
"SELAMAT SIANG PAK!" ucap para peserta MOS.
"Yak, sekarang saya akan membacakan curriculum vitae dari bapak Ludwig" ucap kak Mei.
"Nama, Ludwig. Tempat tanggal lahir, cari sendiri. Riwayat pendidikan, tidak mau diberitahu. Sekian CV dari pak Ludwig" ucap kak Mei.
"Pak Ludwig silahkan memberikan materi" ucap kak Alfred.
"BAIKLAH, SEMUANYA PERHATIKAN! SEKARANG SAYA AKAN MEMBERIKAN MATERI!" teriak pak Ludwig.
Karena saking panjangnya materi pak Ludwig, Heracles hingga tertidur saat materi.
Kak Natalia dan kak Vash yang melihatpun langsung menuju ke arah Heracles dan mencoba membangunkannya.
"WOI, BANGUN LO! KALO GAK BANGUN GUE DOR!" teriak kak Vash.
"Nggg... Apa sih, lagi enak tidur nih...Nyem.." ucap Heracles sambil setengah tidur dan tidak sengaja menendang muka kak Vash.
"WADAW! SIALAN NIH ANAK NENDANG-NENDANG GUE!" teriak kak Vash.
Sontak pak Ludwig yang sedang memberika materi tiba-tiba berhenti dan memperhatikan kak Vash dan kak Natalia.
"NIH ANAK GAK BANGUN-BANGUN GUE TUSUK JUGA NIH" ucap kak Natalia.
"STOP!" ucap seseorang.
"KAU MENCURI HATIKU HATIKUU~" ucap seseorang yang tak lain adalah kak Alfred.
Semua hanya bisa ber sweatdrop ria.
'Haduh nih anak gak bangun-bangun...' batin kak Natalia.
"Bodo deh ni anak mau bangun ato nggak, yuk balik" ucap kak Natalia.
Akhirnya kak Natalia dan kak Vash pun balik ke tempat duduk mereka.
Beberapa menit kemudian...
"Ya sekian dari saya, terima kasih!" ucap pak Ludwig.
"Sekarang materi dari bapak Ludwig sudah selesai, kalian bisa pulang!" ucap kak Alfred.
"HOREEE!" teriak anak-anak gembira.
Akhirnya merekapun pulang dan menuju rumah mereka masing-masing.
'Huft.. Masih 3 hari lagi ya...' batin Eliza.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

hatsune miku